Minggu, 25 Mei 2025

COVID-19 Naik Lagi? Begini Peran Penting Perekam Medis di Rumah Sakit

Rekam Medis Adipraa - Bekerja sebagai perekam medis di rumah sakit bukan sekadar duduk di depan komputer dan input data pasien. Apalagi di era seperti sekarang, di mana ancaman penyakit menular seperti COVID-19 masih terus menghantui, walau status darurat globalnya sudah dicabut. Dari presentasi webinar yang saya ikuti, “Waspada, Lonjakan COVID-19 di Luar Negeri: Strategi Antisipasi di Indonesia” yang diselenggarakan Kemenkes pada 23 Mei 2025 lalu, menegaskan pentingnya kesiapan semua lini rumah sakit—termasuk lini rekam medis yang kadang sering luput dari sorotan.

COVID-19 Naik Lagi? Begini Peran Penting Perekam Medis di Rumah Sakit
COVID-19 Naik Lagi? Begini Peran Penting Perekam Medis di Rumah Sakit

Sebagai perekam medis, kita berada di balik layar tapi jadi ujung tombak dalam pencatatan dan pengelolaan informasi pasien. Ketika rumah sakit dituntut untuk sigap menghadapi lonjakan kasus, kita yang mengolah data seperti jumlah pasien COVID-19 aktif, hasil swab, kebutuhan ventilator, sampai riwayat perawatan jangka panjang mereka. Dari data itu, manajemen bisa mengambil keputusan cepat: apakah perlu membuka ruang isolasi tambahan, atau mengaktifkan kerja sama dengan RS jejaring pengampuan PIE. 

Dalam webinar tersebut juga dijelaskan pentingnya surveilans berbasis laboratorium dan sindrom. Nah, data-data surveilans itu tidak akan berguna kalau tidak dicatat dan disimpan dengan baik. Di sinilah rekam medis berperan penting. Kita membantu menjaga kesinambungan informasi, memastikan tiap pasien dengan gejala ILI (Influenza Like Illness) atau SARI (Severe Acute Respiratory Infection) tercatat dan bisa ditelusuri riwayatnya—kalau perlu untuk keperluan penelitian atau pelaporan ke dinas kesehatan. 

Terkait soal data, sistem informasi rumah sakit zaman sekarang juga makin kompleks. Ada platform seperti Allrecord-TC19, sistem SKDR, dan dashboard PIE berbasis digital. Sebagai perekam medis, kita harus update dengan sistem ini, karena input data yang teliti dan real-time bisa membantu mempercepat deteksi dini kasus-kasus penyakit menular. Kadang rasanya seperti menjadi detektif kesehatan: menyusun potongan-potongan informasi yang nantinya bisa menyelamatkan banyak nyawa. 

Selain itu, bagian dari kesiapan RS menghadapi ancaman wabah juga meliputi pelatihan dan simulasi—dan kita pun bisa terlibat. Pelatihan pemulasaraan jenazah PIE misalnya, atau pelatihan pengisian form kasus infeksi emerging, ini semua butuh kolaborasi dengan tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) dan tim surveilans. Jadi, jangan heran kalau profesi perekam medis semakin sering diajak duduk bersama dengan dokter, perawat, bahkan kepala RS saat perencanaan penanggulangan wabah. 

Profesi perekam medis itu punya peran yang tidak kalah penting dengan profesi medis lainnya di rumah sakit. Di tengah pandemi yang belum benar-benar reda, pekerjaan kita bukan cuma soal laporan statistik, tapi soal membantu rumah sakit tetap berjalan di tengah krisis. Kita mungkin tak memakai jas putih atau stetoskop, tapi data yang kita kelola bisa jadi dasar penyelamatan ribuan pasien. Jadi, mari kita terus belajar, update ilmu, dan bangga jadi bagian dari sistem kesehatan Indonesia.

0 Comments:

Posting Komentar