Rekam Medis Adipraa - Dalam dunia rumah sakit, data 10 besar diagnosis penyakit sangat penting untuk dianalisis. Data ini biasanya digunakan untuk keperluan manajerial, evaluasi layanan kesehatan, hingga pelaporan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan.
![]() |
| Cara Membuat Laporan Tabel 10 Besar Diagnosis Penyakit Menggunakan Menu Pivot Table di Microsoft Excel |
Sumber utama data ini adalah register kunjungan pasien, di mana setiap kunjungan sudah tercatat lengkap dengan kode diagnosis berdasarkan sistem klasifikasi penyakit seperti ICD-10. Agar data ini bisa diolah dengan cepat dan akurat, penggunaan Pivot Table pada aplikasi Microsoft Excel menjadi salah satu solusi praktis dan efektif.
![]() |
| Contoh Data Register Kunjungan Pasien |
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa data register kunjungan pasien sudah tersusun rapi di Excel. Minimal, tabel tersebut harus memuat kolom kode diagnosis dan nama diagnosis. Pastikan juga tidak ada baris kosong di tengah-tengah tabel, karena hal ini bisa mengganggu proses pembuatan Pivot Table.
Setelah data siap, seleksi seluruh area tabel yang ingin diolah. Kemudian, pada tab menu Excel, pilih Insert lalu klik Pivot Table. Excel akan memunculkan kotak dialog untuk memilih data dan lokasi Pivot Table baru. Umumnya, Anda bisa memilih untuk menempatkannya di lembar kerja baru agar laporan lebih rapi. Klik OK, dan area kerja Pivot Table akan muncul.
Di bagian kanan layar, teman-teman akan melihat Field List Pivot Table. Untuk membuat laporan 10 besar diagnosis penyakit, seret kolom kode diagnosis atau nama diagnosis ke area Rows. Kemudian, seret juga kolom kode diagnosis atau nama diagnosis ke area Values. Secara otomatis, Pivot Table akan menghitung jumlah kunjungan untuk masing-masing diagnosis.
![]() |
| Value Filter |
Langkah selanjutnya adalah mengurutkan data agar menampilkan 10 diagnosis dengan jumlah kunjungan terbanyak. Klik salah satu jumlah kunjungan di tabel, kemudian pilih Sort > Sort Largest to Smallest. Ini akan mengurutkan diagnosis dari yang paling sering hingga yang paling jarang. Untuk membatasi tampilan hanya pada 10 besar, klik tombol pada kolom kode diagnosis atau nama diagnosis, pilih Value Filter lalu gunakan Top 10. Atur kriteria filter menjadi "Top 10 Items berdasarkan jumlah kunjungan" lalu klik OK.
Dalam sekejap, laporan 10 besar diagnosis penyakit sudah jadi. Teman-teman bisa mempercantik tampilannya dengan mengaktifkan opsi desain Pivot Table, misalnya menambahkan banded rows agar setiap baris diagnosis lebih mudah dibaca. Jika perlu, tambahkan pula grafik pivot, seperti diagram batang, untuk visualisasi yang lebih menarik.
Penting untuk dicatat bahwa laporan 10 besar ini tidak hanya sekadar daftar diagnosis terbanyak. Informasi ini bisa dimanfaatkan untuk analisis tren penyakit, penyusunan program pencegahan, alokasi sumber daya rumah sakit, hingga memperbaiki kualitas pelayanan. Oleh karena itu, keakuratan data dasar, seperti pengisian kode diagnosis di register kunjungan pasien, menjadi hal yang sangat vital.
![]() |
| Flow Proses Pembuatannya |
Dengan menggunakan Pivot Table di Microsoft Excel, pengolahan data 10 besar diagnosis penyakit menjadi jauh lebih cepat, akurat, dan fleksibel. Teman-teman tidak perlu lagi menghitung manual atau menyusun satu per satu. Cukup dengan beberapa klik langsung bisa menyajikan laporan profesional yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan di rumah sakit. Semoga bermanfaat! Jangan lupa follow blog ini ya.

.png)
.png)

0 Comments:
Posting Komentar